Judi Online - Sepak terjang klub besar seperti Manchester United, Real Madrid sampai Bayern Munchen, tak bisa lepas dari kehadiran suporter. Sudah lama fans menjadi patron pemain ke-12.
So, apa jadinya bila sebuah klub tidak memiliki suporter, klub mungkin akan sulit mendapat dukungan dan susah berkembang. Dukungan suporter bisa menjadi pendongkrak motivasi para pemain.
Judi online24jam slot Gudanproduk.com Keberadaan suporter juga dapat memberikan tekanan pada pemain lawan. Tidak jarang, banyak terjadi juga intimidasi-intimidasi terhadap pemain top yang dimiliki klub lawan. Tujuannya jelas, yakni membuat mental pemain lawan jatuh.
Biasanya, tekanan dari fans tertuju ke satu atau dua pemain bintang musuh. Namun, uniknya ada beberapa pesepak bola yang selama berkarier dianggap tak layak dibenci. Yuks, lihat siapa saja mereka.
David Beckham memiliki nama besar ketika berkarier di Manchester United, Real Madrid, PSG, AC Milan dan LA Galaxy. Ia tak layak dibenci, meski ada saja penggemar sepak bola yang tak suka terhadap suami Victoria Adams ini.
Becks terkenal memiliki kharisma yang kuat, serta pembawaan yang hangat dan bersahabat. Walhasil, ia dianggap menjadi satu di antara pemain Inggris yang sukses berkarier di dalam ataupun di luar lapangan.
Selain disukai karena ketampanan dan kemampuannya bermain bola, sang legenda Manchester United ini juga dicintai karena kedermawanannya. Hal ini terbukti dari keputusan Beckham untuk menyumbang seluruh gajinya ke yayasan amal saat masih bermain bareng PSG.
Satu di antara catatan spesial dari Philipp Lahm adalah sangat jarang melakukan konflik dengan pemain lain. Sikap tersebut yang membuat lawan dan kawan sangat respek terhadap mantan kapten Bayern Munchen dan Timnas Jerman tersebut.
Lahm merupakan sosok pemain yang jarang bertingkah, disiplin dan tenang. Hal yang membuat dirinya semakin istimewa adalah Lahm tidak pernah sekalipun mendapatkan kartu merah langsung selama 15 tahun berada di lapangan.
Satu momen yang bakal terkenang para penggemar Philipp Lahm dan Bayern Munchen adalah ketika mereka sedang merayakan gelar. Kala itu, Philipp Lahm menghentikan suporter Bayern Munchen yang sedang menyanyikan lagu hinaan kepada Borussia Dortmund.
Sebagai salah satu klub tersukses di La Liga, Barcelona mungkin memiliki banyak haters. Walaupun begitu, hal tersebut tidak memengaruhi citra Carles Puyol.
Legenda milik Barcelona dan Spanyol ini memang punya riwayat konflik dengan pemain lain, namun selalu bisa menyelesaikan masalah secara tuntas.
Legenda tim nasional Brazil ini mungkin menjadi pemain yang juga sulit dibenci. Selain memiliki paras ganteng, Kaka juga jarang terlihat terlibat konflik dengan pemain lainnya.
Pemain yang pernah berseragam AC Milan dan Real Madrid ini punya segudang syarat bisa menjadi magnet fans. Satu di antaranya adalah gaya hidup sederhana serta sifat religius yang selalu terlihat.
Sepanjang karier, Totti hanya bermain untuk AS Roma. Sosok pemain seperti ini mungkin sudah jarang ditemui di era sepak bola modern.
Ya, bisa dikatakan seperti itu karena, ia pernah menolak beberapa tawaran klub besar. Bagi Totti, Roma adalah hidupnya.
Tidak salah bila dia disebut sebagai pangeran Roma. Tahun 2017 menjadi tahun yang mengharukan bagi seluruh pemain dan suporter, yakni ketika Francesco Totti memutuskan gantung sepatu setelah bermain 24 tahun bareng AS Roma.
Pemain yang memiliki ciri khas murah senyum dan teknik dribel yahud ini membuat dirinya layak tak dibenci. Meski kerap menjadi penentu kemenangan bagi timnya,. keterampilan olah bola memberi jalan bagi Dinho mendapat sanjungan.
Satu di antara momen spesial terjadi ketika ia mendapat standing applause dari fans Real Madrid. Hal itu terjadi ketika ia mencetak gol dengan proses indah di stadion Santiago Bernabeu.
Sayang, ketika berada di pengujung karier sebagai pesepak bola, berurusan dengan polisi sempat merusak citranya. Banyak media yang memyebut Dinho bangkrut. Namun, ia tetap berhasil menjadi seorang Ronaldinho yang disayang banyak orang. (Fabio Nainggolan)
Sumber: Toplist
Tidak ada komentar:
Posting Komentar